Gosip Artis Indonesia Terkini

Selasa, 29 Desember 2009

Gosip Artis Pro Kontra

INFOTAIMENT MANANYA YANG HARAM???

Pro-kontra penayangan infotainment sebagai media pemberitaan para selebriti, memicu PBNU untuk mengharamkan tayangan infotainment yang mengulas kehidupan para artis. PBNU menganggap tayangan infotainment adalah gibah dan diharamkan untuk ditayangkan. Menanggapi pernyataan PBNU tersebut, Ersa Mayori berpendapat bahwa setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda. Tapi kalau dibilang haram, ia tidak terlalu setuju karena infotainment juga tidak selalu memberitakan gosip.

"Setiap orang pasti punya sudut pandang yang berbeda. Kalau mau dibilang haram, bagian mana yang haramnya? Karena infotainment itu nggak melulu memberitakan perceraian atau gosip yang tidak-tidak," tegasnya.

"Ada yang meluncurkan album, ada yang dapat prestasi luar biasa, ada yang menikah atau melahirkan itu juga ditayangkan. Kan itu baik juga. Jadi beritanya bervariasi. Jangan hanya karena satu atau dua berita yang dianggap melewati batas terus dianggap keseluruhannya melewati batas. Kalau ada bagian yang melewati batas mungkin dikoreksi biar jadi pembelajaran semuanya. Jadi aku menyayangkan kalau sampai diharamkan. Yang baiknya diambil kalau yang buruk jangan dijadikan contoh," urai Ersa saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (26/12).

Selain itu, pemberitaan infotainment tidak selamanya berdampak negatif ada sisi positifnya. Ersa mengakui, dampak positif dari pemberitaan tidak harus dari sisi popularitas saja.

"Kita harus akui dampak infotainment itu banyak banget. Dan yang menonton itu banyak banget. Mungkin yang nggak suka itu banyak, tapi yang suka itu banyak banget. Dan harus diakui dampak positif infotainment itu nggak harus dari sisi popularitas. Tapi juga si artisnya juga jadi lebih hati-hati dalam bersikap, karena dia diawasi atau ada polisinya dalam kata lain," terang Ersa.

Menyoroti kinerja infotainment yang terkadang sampai memburu para artis hingga sang artis dianggap kehilangan privasinya, Ersa menuturkan, sebenarnya dengan komunikasi yang baik tidak harus terjadi pertengkaran di antara keduanya.

"Dalam pemberitaan ada pewawancara dan diwawancara. Saya pernah ngalami buru-buru jadi nggak bisa diwawancara, tapi saya bilang dengan baik-baik, akhirnya bisa kok. Kadang kalau lagi capek saya juga kadang nggak mau diwawancarai. Tinggal komunikasi kitanya saja," jelas presenter acara infotainment ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar